Dari sekian banyak tempat wisata di indonesia kota jogyakarta adalah salah satu tempat wisata yang paling sering di kunjungi oleh wisatawan,tempat-tempat wisata di jogyakarta antara lain:
CANDI BOROBUDUR
Borobudur
adalah candi Budha terbesar di abad ke-9 yang berukuran 123 x 123 meter. Candi
Borobudur selesai dibangun berabad-abad sebelum Angkor Wat di Kambo,Siapa tak kenal Candi Borobudur? Candi
Budha ini memiliki 1460 relief dan 504 stupa Budha di kompleksnya. Jutaan orang
mendamba untuk mengunjungi bangunan yang termasuk dalam World Wonder
Heritages ini. Tak mengherankan, sebab secara arsitektural maupun fungsinya
sebagai tempat ibadah, Borobudur memang memikat hati.
Anda yang pernah tinggal di Yogyakarta, tentu takkan bisa melupakan nuansa akrab di Alun-alun Kidul. Di tengah malam bersama teman kuliah, anda mungkin pernah duduk di tikar yang tersedia di warung sekitar sambil berbincang tentang tugas kuliah hingga adik kelas pujaan. Bisa jadi pula anda sering menikmati kehangatan minuman sambil bercengkrama dengan tetangga sekampung atau rekan sekerja semasa di Yogyakarta.
Candi Prambanan adalah mahakarya kebudayaan Hindu dari abad ke-10. Bangunannya yang langsing dan menjulang setinggi 47 meter membuat kecantikan arsitekturnya tak tertandingi.
Candi Prambanan adalah bangunan luar biasa cantik yang dibangun di abad ke-10 pada masa pemerintahan dua raja, Rakai Pikatan dan Rakai Balitung. Menjulang setinggi 47 meter (5 meter lebih tinggi dari Candi Borobudur, berdirinya candi ini telah memenuhi keinginan pembuatnya, menunjukkan kejayaan Hindu di tanah Jawa. Candi ini terletak 17 kilometer dari pusat kota Yogyakarta, di tengah area yang kini dibangun taman indah.
CANDI
MENDUT
Candi Mendut lebih tua dari Candi Borobudur.
Ada cerita untuk anak-anak pada dinding-dindingnya.Candi
Mendut terletak 3 km ke arah timur dari Candi Borobudur, merupakan candi Budha
yang dibangun tahun 824 Masehi oleh Raja Indera dari wangsa Syailendra. Di
dalam Candi Mendut terdapat 3 (tiga) patung besar.
- Cakyamuni yang sedang duduk
bersila dengan posisi tangan memutar roda dharma.
- Awalokiteswara sebagai Bodhi
Satwa membantu umat manusia
Awalokiteswara merupakan patung amitabha yang berada di atas mahkotanya, Vajrapani. Ia sedang memegang bunga teratai merah yang diletakkan di atas telapak tangan. - Maitreya sebagai penyelamat manusia di masa depan,Ada cerita untuk anak-anak pada dinding-dindingnya. Candi ini sering dipergunakan untuk merayakan upacara Waisak setiap Mei pada malam bulan purnama dan dikunjungi para peziarah dari Indonesia maupun manca negara.,Candi ini lebih tua dari Candi Borobudur. Arsitekturnya persegi empat dan mempunyai pintu masuk di atas tangganya. Atapnya juga persegi empat dan bertingkat-tingkat, ada stupa di atasnya.
ISTANA
RATU BOKO
stana Ratu
Boko adalah kompleks istana megah yang dibangun pada abad ke-8. Bangunan yang
bisa dikatakan termegah di jamannya itu dibangun oleh salah satu kerabat
pendiri Borobudur. Istana Ratu Boko adalah sebuah bangunan megah yang dibangun
pada masa pemerintahan Rakai Panangkaran, salah satu keturunan Wangsa
Syailendra. Istana yang awalnya bernama Abhayagiri Vihara (berarti biara
di bukit yang penuh kedamaian) ini didirikan untuk tempat menyepi dan
memfokuskan diri pada kehidupan spiritual. Berada di istana ini, anda bisa
merasakan kedamaian sekaligus melihat pemandangan kota Yogyakarta dan Candi
Prambanan dengan latar Gunung Merapi
CANDI TARA
Candi Tara
adalah candi yang dipersembahkan untuk Dewi Tara yang dinding luarnya dilapisi
semen kuno. Candi Budha tertua di Yogyakarta ini dibangun oleh Rakai
Panangkaran, raja dari dinasti Syailendra yang juga mengkonsep pendirian
Borobudur
Banyak orang
selalu menyebut Borobudur saat membicarakan bangunan candi Budha. Padahal, ada
banyak candi bercorak Budha yang terdapat di Yogyakarta, salah satu yang
berkaitan erat dengan Borobudur adalah Candi Tara. Candi yang terletak di Kalibening,
Kalasan ini dibangun oleh konseptor yang sama dengan Borobudur, yaitu Rakai
Panangkaran. Karena letaknya di daerah Kalasan, maka candi ini lebih dikenal
dengan nama Candi Kalasan.
KALIADEM
Kaliadem adalah tempat melihat keindahan
Gunung Merapi dan jejak ganasnya letusan gunung itu pada tahun 2006 lalu, Kata
orang-orang, pagi hari adalah saat terbaik untuk menikmati pemandangan Gunung
Merapi sebelum berselimut kabut. Jadi pukul 07.00 pagi kami sudah berangkat
menuju Kaliadem, sebuah kawasan sejuk yang berada di kaki Gunung Merapi,
sekitar 25 km utara Kota Jogja. Kami memilih jalur alternatif lewat Maguwo
karena jalur itu memiliki lebih banyak sawah ketimbang lewat Jalan Kaliurang.
Benar saja, baru beberapa kilometer menjauhi kota, pemandangan hijaunya sawah
langsung memanjakan mata, bagaikan lukisan-lukisan Mooi Indie. Udara
sejuk pun segera menyergap lewat jendela mobil yang dibiarkan terbuka.
Samar-samar tercium aroma batang padi; baunya segar, seperti bau rumput sehabis
dimandikan hujan.
PUNCAK SUROLOYO
Puncak Suroloyo yang menjadi tempat pertapaan
Sultan Agung dan kiblat pancering bumi di tanah Jawa memberi anda kesempatan
melihat empat gunung besar di Pulau Jawa, Candi Borobudur dan pemandangan
matahari terbit, Matahari muncul dalam warna kemerahan kurang lebih
pada pukul 5.00 WIB, menyembul di antara ranting pohon yang berwarna hijau.
Sinarnya membuat langit terbagi dalam tiga warna utama, biru, jingga dan
kuning. Serentak saat warna langit mulai terbagi, sekelompok burung berwarna
hitam mulai meramaikan angkasa dan membuat suara serangga tanah yang semula
kencang perlahan melirih..Empat gunung besar di Pulau Jawa, yaitu Merapi,
Merbabu, Sumbing dan Sindoro menyembul di antara kabut putih. Ketebalan kabut
putih itu tampak seperti ombak yang menenggelamkan daratan hingga yang tersisa
hanya sawah yang membentuk susunan tapak siring dan pepohonan yang terletak di
dataran yang lebih tinggi. Dari balik kabut putih itu pula, stupa puncak Candi
Borobudur yang tampak berwarna hitam muncul di permukaan lautan kabut.
GUNUNG NGLANGGERAN
Gunung Nglanggeran adalah gunung api purba
berbentuk bongkahan batu raksasa. Selain dapat menyaksikan sunset & sunrise
yang mempesona serta gemerlap Jogja di malam hari, di Puncak Timur Nglanggeran
juga terdapat misteri dusun dengan 7 kepala keluarga.
Menyaksikan mentari terbit dari puncak gunung
merupakan satu kemewahan yang tidak semua orang bisa menikmatinya. Rute yang
ekstrim, cuaca yang tidak menentu, perjalanan yang berat, serta jauhnya jarak
yang harus ditempuh dengan berjalan kaki menjadi penghalang utama bagi sebagian
orang. Namun hal ini tidak berlaku di Gunung Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul.
Hanya memakan waktu 1 hingga 1,5 jam pendakian, Anda akan tiba di puncak barat
Gunung Nglanggeran, Gunung Gede. Pemandangan indah yang memanjakan mata pun
menyambut. Sejauh mata memandang yang terlihat hamparan awan di ketinggian,
jajaran gunung batu dengan bentuk yang unik, perkampungan warga, serta hijaunya
sawah dan ladang. Saat senja menjelang, Kota Jogja akan terlihat laksana lautan
kunang-kunang. Taburan cahaya bintang dan gemerlap lampu kota yang terlihat
dari kejauhan menjadi pemandangan romantis bagi siapa saja yang berkemah di
gunung ini.
KALIURANG
Menikmati pesona alam di ujung utara
Yogyakarta. Bersentuhan dengan udara sejuk dan meresapi suasana romantis ala
nyonya dan meneer Belanda tempo doeloe di Kaliurang yang terletak di
kaki Gunung Merapi. Pada awal abad ke-19, sejumlah ahli geologi Belanda
yang tinggal di Yogyakarta, bermaksud mencari tempat peristirahatan bagi
keluarganya. Mereka menyusuri kawasan utara yang merupakan dataran tinggi.
Sesampainya di Kaliurang yang berada di ketinggian 900 meter dari permukaan
laut, para "meneer" tersebut terpesona dengan keindahan dan
kesejukan alam di kaki gunung itu. Mereka akhirnya membangun bungalow-bungalow
dan memutuskan kawasan itu sebagai tempat peristirahatan mereka.
AIR TERJUN SRI GETHUK
Eksotisme Grand Canyon di daerah utara
Arizona, Amerika Serikat tentunya tak bisa disangkal lagi. Grand Canyon
merupakan bentukan alam berupa jurang dan tebing terjal yang dihiasi oleh
aliran Sungai Colorado. Nama Grand Canyon kemudian diplesetkan menjadi Green
Canyon untuk menyebut obyek wisata di Jawa Barat yang hampir serupa, yakni
aliran sungai yang membelah tebing-tebing tinggi. Gunungkidul sebagai daerah
yang sering diasumsikan sebagai wilayah kering dan tandus ternyata juga
menyimpan keindahan serupa, yakni hijaunya aliran sungai yang membelah ngarai
dengan air terjun indah yang tak pernah berhenti mengalir di setiap musim. Air
terjun tersebut dikenal dengan nama Air Terjun Sri Gethuk.
TAMAN PINTAR YOGYAKARTA
Pernah terbayang ada parabola yang bisa
berbisik? Atau dinding yang bisa berdendang? Semuanya ada di Taman Pintar. Siang
itu Angga (5) nampak sedang komat kamit sambil menempelkan kupingnya ke sebuah
parabola. Doni (6), teman sekelasnya, juga nampak melakukan hal yang sama di
parabola lainnya. Bukan, mereka bukan sedang mencoba mengajak parabola itu
bicara, namun mereka sedang bermain Parabola Berbisik, salah satu jenis
permainan yang ada di Taman Pintar. Terletak di Jl Panembahan Senopati No 1-3,
Taman Pintar Yogyakarta mulai menarik minat banyak orang. Ketika YogYES
berkunjung, nampak ratusan anak kecil memadati area depan tempat wisata ini.
BONBIN GEMBIRA LOKA
Kadal raksasa itu berjalan pelan menyeret
tubuhnya. Lidahnya yang bercabang menjulur-julur seirama dengan ekornya yang
berkibas ke kanan dan kiri. Sedangkan kakinya yang dipenuhi kuku tajam menjejak
di atas tanah dengan kuat. Saat animal keeper melemparkan daging ke
dalam kandang, dia pun langsung melahap dan mengunyahnya dengan garang. Seorang
anak kecil nampak tertegun sekaligus terpesona menyaksikan adegan yang baru
saja berlangsung di depannya. Begitu juga YogYES yang baru pertama kalinya
menyaksikan komodo melahap makanan.
13_MASJID
KOTAGEDE
Masjid Kotagede yang usianya
lebih tua dibanding Masjid Agung Kauman memiliki perangkat unik berupa mimbar
khotbah dengan ukiran indah, bedug yang usianya sudah ratusan tahun, serta
tembok berperekat air aren.
Berkelana ke Kotagede tidak akan lengkap jika
tidak berkunjung ke Masjid Kotagede, bangunan tempat ibadah islam yang tertua
di Yogyakarta. Bangunan itu merupakan tempat yang seringkali hanya dilewati
ketika wisatawan hendak menuju kompleks pemakaman raja Mataram, padahal pesona
bangunannya tak kalah menarik. Tentu, banyak pula cerita yang ada pada setiap
piranti di masjid yang berdiri sekitar tahun 1640-an ini
14_Dusun
Mlangi
Jalan beraspal yang kanan
kirinya ditumbuhi pohon kelapa akan ditemui bila berjalan ke arah utara
melewati ring road barat Yogyakarta. Melaju mengikuti arah jalan itu, anda akan
sampai ke sebuah dusun bernama Mlangi, tepatnya di sebuah masjid bernama Jami'
Mlangi. Sekeliling masjid itu berupa kompleks pemakaman dengan yang paling
terkenal adalah makam Kyai Nur Iman.Nama Mlangi tak lepas dari sosok Kyai Nur Iman yang sebenarnya adalah kerabat Hamengku Buwono I, bernama asli Pangeran Hangabehi Sandiyo. Kisahnya, Nur Iman yang sudah lama membina pesantren di Jawa Timur diberi hadiah berupa tanah oleh Hamengku Buwono I. Tanah itulah yang kemudian dinamai 'mlangi', dari kata bahasa Jawa 'mulangi' yang berarti mengajar. Dinamai demikian sebab daerah itu kemudian digunakan untuk mengajar agama Islam.
15_PANTAI
PARANGTRITIS
Pantai Parangtritis adalah tempat wisata
terbaik untuk menikmati sunset sambil having fun menaklukkan gundukan pasir
dengan ATV (All-terrain Vechile) ataupun menyusuri pantai dengan bendi dalam
senja yang romantis. Pantai Parangtritis terletak 27 km selatan Kota
Jogja dan mudah dicapai dengan transportasi umum yang beroperasi hingga pk
17.00 maupun kendaraan pribadi. Sore menjelang matahari terbenam adalah saat
terbaik untuk mengunjungi pantai paling terkenal di Yogyakarta ini. Namun bila
Anda tiba lebih cepat, tak ada salahnya untuk naik ke Tebing Gembirawati di
belakang pantai ini. Dari sana kita bisa melihat seluruh area Pantai
Parangtritis, laut selatan, hingga ke batas cakrawala.
16_PANTAI
NGOBARAN
Pantai Ngobaran ternyata kaya
pesona budaya; mulai dari pura, masjid yang menghadap ke selatan, hingga
potensi kuliner terpendam yaitu landak laut goreng.Datang ke Pantai Ngrenehan dan menikmati ikan bakarnya belum lengkap kalau tak mampir di pantai sebelahnya, Ngobaran. Letak pantai yang bertebing tinggi ini hanya kurang lebih dua kilometer dari Pantai Ngrenehan. Tak jauh bukan? Penduduk Pantai Ngrenehan saja sering membicarakan dan mampir ke Pantai Ngobaran, mengapa anda tidak?
Ngobaran merupakan pantai yang cukup eksotik. Kalau air surut, anda bisa melihat hamparan alga (rumput laut) baik yang berwarna hijau maupun coklat. Jika dilihat dari atas, hamparan alga yang tumbuh di sela-sela karang tampak seperti sawah di wilayah padat penduduk. Puluhan jenis binatang laut juga terdapat di sela-sela karang, mulai dari landak laut, bintang laut, hingga golongan kerang-kerangan.
17_PANTAI
GLAGAH
Pantai Glagah menawarkan wisata pantai yang
lengkap, mulai pemandangan laguna yang indah, fasilitas biking dan motorcross
hingga agrowisata pantai.
Sebuah dataran pantai yang lapang
akan segera menyapa jika berkunjung ke Pantai Glagah. Kelapangan dataran pantai
ini memberi anda kesempatan untuk merentangkan pandangan ke seluruh penjuru.
Merentang pandangan ke depan, anda bisa melihat garis horizon maha panjang yang
mempertemukan langit dan lautan. Sementara keindahan kelokan garis pantai akan
memanjakan mata bila mengalihkan pandangan ke barat atau timur.
18_PANTAI
NGRENEHAN
Di Pantai Ngrenehan para
wisatawan dapat menyaksikan aktivitas kegiatan nelayan dan menikmati ikan siap
saji atau membawa ikan segar sebagai oleh-oleh.Terletak di desa Kanigoro Kecamatan Saptosari kurang lebih 30 km di sebelah selatan kota Wonosari. Suatu pantai berupa teluk yang dikelilingi hamparan perbukitan kapur dan memiliki panorama yang sangat memukau dengan deburan ombak menerpa pasir putih. Para wisatawan dapat menyaksikan aktivitas kegiatan nelayan dan menikmati ikan siap saji atau membawa ikan segar sebagai oleh-oleh.
Masih dalam satu kawasan dengan Pantai Ngrenehan kurang lebih 1 km di sebelah Barat terdapat Pantai Ngobaran dan Pantai Nguyahan. Setiap bulan purnama pada hari raya Nyepi di Pantai Ngobaran di laksanakan upacara Melasti.
19_PANTAI DEPOK
Pantai Depok menyajikan hidangan ikan segar dan sejumlah hasil tangkapan laut lainnya dalam nuansa khas restaurant pesisir. Tak jauh dari pantai ini, anda bisa menikmati panorama gumuk pasir satu-satunya di kawasan Asia Tenggara.
Di antara pantai-pantai lain di wilayah
Bantul, Pantai Depok-lah yang tampak paling dirancang menjadi pusat wisata
kuliner menikmati sea food. Di pantai ini, tersedia sejumlah warung
makan tradisional yang menjajakan sea food, berderet tak jauh dari bibir
pantai. Beberapa warung makan bahkan sengaja dirancang menghadap ke selatan,
jadi sambil menikmati hidangan laut, anda bisa melihat pemandangan laut lepas
dengan ombaknya yang besar.
20_PANTAI
WEDIOMBO
Memancing dari bukit karang untuk mendapat
ikan besar tentu bukan wisata biasa. Pengalaman itu bisa didapatkan di Pantai
Wediombo, bersama pengalaman mencicipi ikan Panjo dan menyaksikan upacara
Ngalangi
Sebuah imajinasi tentang pasir putih maha
luas yang memungkinkan mata untuk leluasa meneropong ke berbagai sudut mungkin
akan muncul bila mendengar pantai bernama Wediombo (wedi=pasir, ombo=lebar).
Namun, sebenarnya pantai Wediombo tak mempunyai hamparan pasir yang luas itu.
Bagian barat dan timur pantai diapit oleh bukit karang, membuat hamparan pasir
pantai ini tak seluas Parangtritis, Glagah, atau mungkin Kuta.
21_PANTAI
SADENG
Jalur dan muara Bengawan Solo
Purba bisa disaksikan bila mengunjungi Pantai Sadeng. Melihat kondisi kini dan
membayangkan kondisi masa lalunya, seperti menyaksikan proses evolusi. Mata pun
akan memandang takjub.
Dahulu kala Sungai Bengawan Solo mengalir
tenang dari hulunya di wilayah utara hingga bermuara di Pantai Sadeng yang kini
berada di Kabupaten Gunung Kidul. Namun, empat juta tahun yang silam, sebuah
proses geologi terjadi. Lempeng Australia menghujam ke bawah Pulau Jawa,
menyebabkan dataran Pulau Jawa perlahan terangkat. Arus sungai akhirnya tak
bisa melawan hingga akhirnya aliran pun berbalik ke utara. Jalur semula
akhirnya tinggal jejak yang perlahan mengering karena tak ada lagi air yang
mengalirinya. Wilayah ini menjadi kaya akan bukit-bukit kapur yang menurut
beberapa penelitian, semula merupakan karang-karang yang berada di bawah
permukaan laut.
22_PANTAI
SEPANJANG
Tak harus mahal-mahal ke Pantai Kuta di Bali
kalau hanya ingin berjemur. Ke Pantai Sepanjang saja sudah bisa berjemur namun
dengan suasana yang lebih asri.
Bila ingin bernostalgia
menikmati nuansa Pantai Kuta tempo doeloe, Pantai Sepanjang adalah tempat yang
tepat. Sepanjang memiliki garis pantai yang panjang, pasir berwarna putih yang
masih terjaga, dan ombak yang sedang. Anda tinggal memilih, ingin berjemur di
atas pasir menikmati terik matahari, membelah ombak dengan papan selancar,
ataupun hanya melihat keindahan pantai. Semuanya bisa Anda nikmati begitu tiba
di pantai yang berjarak beberapa kilometer dari Pantai Sundak ini.Pantai Sepanjang merupakan salah satu pantai yang baru dibuka. Nama "Sepanjang" diberikan karena ciri khas pantai ini yang memiliki garis pantai terpanjang di antara semua pantai di Kabupaten Gunung Kidul. Suasana pantai ini sangat alami. Bibir pantai dihiasi tumbuhan palem dan gubug-gubug beratap daun kering. Karang di wilayah pasang surut pantai pun masih terawat. Hempasan ombak masih memantulkan warna biru menandai air laut yang belum banyak tercemar. Dengan suasana itu, tak salah bila pemerintah daerah maupun investor berencana menjadikan pantai ini sebagai Pantai Kuta kedua
23_PANTAI
POK TUNGGA
Perjalanan ke Pantai Pok Tunggal memang tak
terduga. Awalnya disuguhi jalan yang sulit, ternyata berujung pada surga
tersembunyi yang memikat hati dan menantang nyali. Sebatang pohon yang ikonik
membuat pantai ini makin cantik.
menyusuri jalan bebatuan di
antara dua bukit karang. Kami bergerak pelan sepanjang jalan 2 kilometer yang
sempit, berkelok-kelok dan agak terjal. Sekejap adrenalin berdesir ketika
melewati tikungan dengan karang besar yang menjorok di atas kepala.Lepas dari perjalanan yang mendebarkan, sebuah pemandangan cantik pun terbentang di depan mata. Hamparan pantai pasir putih dengan ombak biru yang menghempas seolah menjadi penawar lelah setelah menyusuri jalan sempit bebatuan tadi. Terlihat beberapa remaja yang asyik bermain ombak pantai sambil sesekali bergaya di depan kamera. Sebatang pohon Duras tumbuh rindang di bibir pantai dan menjadi ikon pantai ini. Pohon yang konon sulit tumbuh ini sangat dijaga keberadaannya oleh penduduk setempat, jadi jangan heran bila ada teguran jika memanjat pohon tersebut.
24_CAVE
TUBING KALISUCI
Mengarungi sungai bawah tanah
menggunakan ban pelampung menjanjikan sensasi tersendiri. Petualangan
sesungguhnya dimulai saat aliran sungai memasuki relung gua yang gulita.
Siapkan diri Anda untuk petualangan eksotik yang tak kan pernah terlupa.
kabupaten Gunungkidul selama ini dikenal
sebagai kawasan yang tandus dan gersang karena hampir semua topografi
wilayahnya terdiri dari perbukitan kapur atau yang lebih dikenal dengan istilah
perbukitan karst. Saat musim kemarau tiba, warna hijau tanaman segera berubah
menjadi kecoklatan akibat meranggas. Namun, di balik kegersangan perbukitan
karst Gunungkidul menyimpan jutaan potensi wisata yang jarang ditemui di tempat
lain. Salah satunya adalah gua-gua indah yang tersembunyi di perut bumi dengan
sungai yang mengalir deras di dalamnya. Menyusuri sungai yang mengalir melewati
gua-gua bawah tanah menjadi salah satu petualangan wisata yang ditawarkan di
Kalisuci, Semanu, Gunungkidul. Dikenal dengan istilah cave tubing,
petualangan ini memadukan aktivitas caving (susur gua) dan body
rafting. Berbekal informasi bahwa aktivitas cave tubing ini hanya
ada di Mexico, New Zealand, dan Gunungkidul, YogYES pun semakin semangat dan
tak sabar untuk segera memulai petualangan baru yang mengasyikkan dan penuh
tantangan. Setelah life jacket, helm, dan semua peralatan yang
diperlukan terpasang dengan sempurna di tubuh, YogYES pun mulai menyusuri jalan
setapak di antara ladang jati menuju titik dimulainya cave tubing
Kalisuci.
25_ CITRA
ELO
Perlu kegiatan wisata yang asyik dan seru
bersama keluarga dan rekan? Mari menikmati sensasi wisata sambil bertualang
bersama kami. Arung jeram, outdoor games (airsoft games, paintball, flying
fox), management training dan riverside restaurant.
CitraElo adalah perusahaan
resmi dan profesional penyelenggara jasa wisata dan pelatihan minat khusus yang
telah beroperasi sejak tahun 1999. Layanan yang diadakan oleh perusahaan ini
adalah arung jeram, outdoor games, management training dan riverside
restaurant.Seluruh layanan CitraElo dipusatkan di Base Camp CitraElo yang asri dan nyaman, terpisah dari keramaian oleh akses masuk khusus sejauh 600 m dan dikelilingi oleh area persawahan dan sungai. Base Camp ini dapat dicapai dengan kendaraan dari Candi Mendut (5 menit), Candi Borobudur (10 menit), Kota Magelang (20 menit) dan Kota Yogyakarta (40 menit). Base Camp CitraElo dilengkapi oleh berbagai fasilitas, seperti: Main lobby, Riverside restaurant, Sarana kebersihan, Bungy tower, Bungy pool, Open space, Tempat parkir luas serta Keamanan internal.
26_MALIOBORO
Berasal dari bahasa
Sansekerta yang berarti karangan bunga, Malioboro menjadi kembang yang
pesonanya mampu menarik wisatawan. Tak hanya sarat kisah dan kenangan,
Malioboro juga menjadi surga cinderamata di jantung Kota Jogja.Matahari bersinar terik saat ribuan orang berdesak-desakan di sepanjang Jalan Malioboro. Mereka tidak hanya berdiri di trotoar namun meluber hingga badan jalan. Suasana begitu gaduh dan riuh. Tawa yang membuncah, jerit klakson mobil, alunan gamelan kaset, hingga teriakan pedagang yang menjajakan makanan dan mainan anak-anak berbaur menjadi satu. Setelah menunggu berjam-jam, akhirnya rombongan kirab yang ditunggu pun muncul. Diawali oleh Bregada Prajurit Lombok Abang, iring-iringan kereta kencana mulai berjalan pelan. Kilatan blitz kamera dan gemuruh tepuk tangan menyambut saat pasangan pengantin lewat. Semua berdesakan ingin menyakasikan pasangan GKR Bendara dan KPH Yudhanegara yang terus melambaikan tangan dan menebarkan senyum ramah.
27_PASAR
BERINGHARJO
Pasar Beringharjo telah digunakan sebagai tempat
jual beli sejak tahun 1758. Tawarannya kini kian lengkap; mulai dari batik,
jajanan pasar, jejamuan, hingga patung Budha seharga ratusan ribu. Pasar
Beringharjo menjadi sebuah bagian dari Malioboro yang sayang untuk dilewatkan.
Bagaimana tidak, pasar ini telah menjadi pusat kegiatan ekonomi selama ratusan
tahun dan keberadaannya mempunyai makna filosofis. Pasar yang telah
berkali-kali dipugar ini melambangkan satu tahapan kehidupan manusia yang masih
berkutat dengan pemenuhan kebutuhan ekonominya. Selain itu, Beringharjo juga
merupakan salah satu pilar 'Catur Tunggal' (terdiri dari Kraton, Alun-Alun
Utara, Kraton, dan Pasar Beringharjo) yang melambangkan fungsi ekonomi.
28_PASAR
SENI GABUSAN
Pasar Seni Gabusan yang
menampung 444 pengrajin telah menjadi surga kerajinan Bantul. Dilengkapi dengan
pusat informasi, secara bertahap pasar ini akan menampung 8015 unit kerajinan
dari seluruh Bantul. Ada cara lain untuk menikmati karya seni warga Bantul
tanpa harus kelelahan menjelajahi setiap dusun yang memproduksinya, yaitu
dengan mendatangi Pasar Seni Gabusan. Pasar yang berlokasi di Jalan
Parangtritis km 9 ini selama 2 tahun terakhir telah menjadi pusat jual beli
kerajinan dari seluruh Bantul. Bukan sekedar pasar, Gabusan juga dilengkapi
dengan fasilitas lain, seperti tempat jajan, akses teknologi informasi hingga
toko kebutuhan sehari-hari.Sejak awal dibangun, Gabusan dirancang untuk membuka akses pengrajin ke pasar internasional. Karenanya, tak seperti pasar lain, desain pasar yang menampung sekitar 444 pengrajin ini juga bertaraf internasional. Perancangan bangunan pasar ini tak hanya melibatkan arsitek dalam negeri saja, tetapi juga mancanegara, tentu dengan menonjolkan arsitektur lokal. Terbagi dalam 16 los, Gabusan menjual kerajinan dari ragam bahan dasar, mulai dari kulit, logam, kayu, tanah liat hingga eceng gondok.
29_RAMAYANA
BALLET PURAWISATA
Ramayana Ballet Purawisata
merupakan tempat untuk menyaksikan Sendratari Ramayana yang dipentaskan setiap
hari tanpa henti sejak tahun 1976 dan telah mendapatkan penghargaan dari Museum
Rekor Indonesia (MURI). Seperti apa hasilnya jika rangkaian kisah yang terpahat
di Candi Prambanan divisualisasikan dan dikemas menjadi pertunjukan seni?
Pagelaran Sendratari Ramayana yang menjadi jawabannya. Cerita yang diambil dari
epos karya Walmiki ini diangkat menjadi pertunjukan menawan yang memadukan
aneka ragam unsur kesenian mulai dari seni tari, musik, drama, lagu, hingga
pemilihan kostum, make up, tata pangung dan tata cahaya yang megah
sehingga menjadi pertunjukan seni yang digemari oleh wisatawan baik domestik
maupun mancanegara.
30_Wayang
Kulit, Mahakarya Seni Pertunjukan Jawa
Malam di Yogyakarta akan
terasa hidup jika anda melewatkannya dengan melihat wayang kulit. Irama gamelan
yang rancak berpadu dengan suara merdu para sinden takkan membiarkan anda jatuh
dalam kantuk. Cerita yang dibawakan sang dalang akan membawa anda larut seolah
ikut masuk menjadi salah satu tokoh dalam kisah yang dibawakan. Anda pun dengan
segera akan menyadari betapa agungnya budaya Jawa di masa lalu.Wayang kulit adalah seni pertunjukan yang telah berusia lebih dari setengah milenium. Kemunculannya memiliki cerita tersendiri, terkait dengan masuknya Islam Jawa. Salah satu anggota Wali Songo menciptakannya dengan mengadopsi Wayang Beber yang berkembang pada masa kejayaan Hindu-Budha. Adopsi itu dilakukan karena wayang terlanjur lekat dengan orang Jawa sehingga menjadi media yang tepat untuk dakwah menyebarkan Islam, sementara agama Islam melarang bentuk seni rupa. Alhasil, diciptakan wayang kulit dimana orang hanya bisa melihat bayangan.
31_Tugu
Jogja
Tugu Jogja memendam makna
filosofis tentang semangat perlawanan atas penjajahan dan kini menjadi landmark
yang sangat lekat dengan Kota Jogja. Ada juga tradisi memeluk atau mencium tugu
ini ketika lulus kuliah.tugu Jogja merupakan landmark Kota Yogyakarta
yang paling terkenal. Monumen ini berada tepat di tengah perempatan Jalan
Pangeran Mangkubumi, Jalan Jendral Soedirman, Jalan A.M Sangaji dan Jalan
Diponegoro. Tugu Jogja yang berusia hampir 3 abad memiliki makna yang dalam
sekaligus menyimpan beberapa rekaman sejarah kota Yogyakarta.
32_MUSEUM
KEKAYON
Sebuah rekaman sejarah bangsa
Indonesia yang berupa replika yang menandai setiap babak perkembangannya bisa
disaksikan di Museum Kekayon. Termasuk di dalamnya, sejarah kesenian wayang
yang mendunia. Rekaman video yang menggambarkan sejarah bangsa Indonesia
mungkin sudah biasa disaksikan, tetapi rekaman berupa sejumlah replika yang
menguraikan sejarah Indonesia sejak jaman purba hingga proklamasi kemerdekaan
tentu jarang disaksikan, apalagi rekaman yang juga mencakup sejarah kesenian
wayang dari abad 6 hingga 20. Museum Kekayon menyajikan rekaman yang langka itu
di lokasi berdirinya, kurang lebih 1 km dari Ring Road Timur Wonosari.Museum yang menggambarkan sejarah bangsa Indonesia sekaligus kesenian wayang ini didirikan pada 23 Juli 1990 oleh Soedjono Prawirohadikusumo, seorang dokter spesialis kesehatan jiwa. Ia mempercayai bahwa kesenian wayang mampu mengantarkan seseorang memahami ilmu pengetahuan sekaligus tata krama serta menuju kedewasaan, dalam arti seseorang dapat mentransformasikan ilmunya pada generasi penerus.
33_Loji-Loji,
Kawasan Indisch Pertama di Yogyakarta
Selama ratusan tahun mendiami
Indonesia, termasuk Yogyakarta, Belanda meninggalkan sejumlah bangunan
bersejarah. Bangunan-bangunan itu oleh warga Yogyakarta sering disebut loji
karena ukurannya yang besar dengan halaman yang luas. Beberapa loji peninggalan
itu kini bisa dinikmati keindahannya dengan sedikit biaya, hanya perlu
menyusuri kawasan pusat kota Yogyakarta, bermula dari perempatan Kantor Pos
Besar atau kilometer 0.Loji tertua di Yogyakarta terletak persis di seberang Kantor Pos Besar, yaitu sebuah bangunan yang kini dinamai Benteng Vredeburg. Bangunan benteng yang sering disebut Loji Besar atau Loji Gede itu dibangun pada tahun 1776 - 1778, hanya dua tahun berselang setelah berdirinya Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, salah satu pecahan kerajaan Mataram. Benteng yang semula bernama Rustenburg itu konon sengaja didirikan di poros Kraton - Tugu agar bisa mengawasi gerak-gerik Kraton
34_ALUN-ALUN
KIDUL
Alun-Alun Kidul yang
disimbolkan dengan gajah yang berwatak tenang menawarkan paket wisata untuk
menenangkan hati, menghangatkan malam dengan ronde dan bajigur, serta mencari
berkah lewat Masangin.Anda yang pernah tinggal di Yogyakarta, tentu takkan bisa melupakan nuansa akrab di Alun-alun Kidul. Di tengah malam bersama teman kuliah, anda mungkin pernah duduk di tikar yang tersedia di warung sekitar sambil berbincang tentang tugas kuliah hingga adik kelas pujaan. Bisa jadi pula anda sering menikmati kehangatan minuman sambil bercengkrama dengan tetangga sekampung atau rekan sekerja semasa di Yogyakarta.
YogYES mengajak anda mengenang semua memori itu dan berkunjung lagi ke Yogyakarta untuk menyapa teman dan merasakan lagi nuansa Alun-Alun Kidul. Bagi yang belum pernah ke Yogyakarta, tulisan ini akan memperkenalkan kehangatan dan keakraban kawasan yang sering disingkat dengan nama Alkid ini. Anda akan tahu bahwa nuansa Alun-Alun Kidul bisa dinikmati siapa pun tanpa kenal status sosial dan menjadi semakin ramai ketika malam menjelang.